Langit kehidupan kian hitam pekat. Gemuruh peradaban kian menggetarkan. Bencana hampir tiba. Dan sebagian telah melanda. Banjir bandang peradaban kebaratan telah menghanyutkan harga diri remaja-remaja muslim. Ledakan pemikiran telah meluluhlantahkan bangunan tauhid yang rapuh. Badai hedonisme menghempas nilai-nilai keislaman remaja muslim. Apakah seorang remaja masih layak tertidur pulas dalam kemanjaan diri mereka?
Bahkan telah nampak panah-panah syetan (aurat) bertebaran di mana-mana. Syair-syair beracun telah menggeser kedudukan sholawatan terlebih ayat-ayat Al qur’an. Gema doktrin kebebasan berkedok cinta membahana ke pelosok nusantara. Yang karenanya jiwa-jiwa remaja kian cengeng, rapuh, dan busuk.
Sudah saatnya wahai remaja. Singkapkan selimut kemanjaan dirimu yang menghangatkan, melenakan dan melelapkan. Tanggalkan sutra-sutra kedunguanmu. Carilah kabar tentang perang yang telah dimulai. Bangkit dan siramilah jiwamu yang kerontang dengan keyakinan yang utuh. Hiasi hari-harimu dengan akhlak mulia. Bergegaslah menghunus senjata iman yang masih sedikit menyala. Dan segeralah bergabung dalam barisan yang kokoh. Yakni barisan orang-orang yang mencintai Allah dan Allah mencintai mereka. Dengan menyambut seruanNya:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan. (Al Maa-idah, 5)
0 comments:
Post a Comment